Hidup Rukun Beragama

Hidup rukun beragama

Negara Indonesia adalah Negara kepulauan banyak sekali pulau pulau di Indonesia begitu juga penduduk, agama, dan adatistiadat nya. Oleh karna itu kita sebagai warga Negara Indonesia yang baik kita harus bias menciptakan kehidupan yang rukun antara agama lain atau pun antara warga Negara Indonesia yang lain.

 

Banyak cara untuk menciptakan kehidupan rukun antara lain , yaitu :

  1. Dengan menghormati satu sama lain.
  2. Menghormati perbedaan agama.
  3. Menciptakan sikap toleransi yang tinggi.
  4. tidak berkata kasar yang menyinggung orang lain.
  5. Rendah hati.
  6. Menjungjung tinggi norma norma yang berlaku.

 

Dengan melakukan hal tersebut kita sebagai umat manusia dapat menciptakan kehidupan rukun beragama dan bernegara. Ada pula mannfaat manfaat kehidupan rukun , yaitu:

  1. Keluarga menjadi lebih harmoni
  2. Memperkokoh persatuan dan kesatuan.
  3. Terciptanya suasana yang damai dalam bermasyarakat
  4. Toleransi antar umat Beragama meningkat
  5. Menciptakan rasa aman bagi agama – agama minoritas dalam melaksanakan ibadahnya masing masing
  6. Meminimalisir konflik yang terjadi yang mengatasnamakan Agama

Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa kerukunan umat bragama yaitu hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara.

 

Sumber :

http://dezhi-myblogger.blogspot.com/2011/05/pengertian-kerukunan-umat-beragama.html

http://www.scribd.com/…/Makalah-Kerukunan-Antar-Umat-Beragama – Tembolok – Mirip

 

Ciri-ciri Masyarakat Desa

Ciri-ciri Masyarakat Desa

 

     Haii sahabat blog bertemu lagi dengan saya,… di postingan yang lalu saya sudah membahas mengenai hubungan desa dan kota.. nahh sekarang saya akan membahas tentang ciri-ciri dari masyarakat desa .

 

Karakteristik umum masyarakat pedesaan yaitu masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat dicontohkan pada kehidupan masyarakat desa di jawa. Namun dengan adanya perubahan sosial dan kebudayaan serta teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku. Berikut ini ciri-ciri karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka yang bersifat umum.

  1. Sederhana
  2. Mudah curiga
  3. Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
  4. Mempunyai sifat kekeluargaan
  5. Lugas atau berbicara apa adanya
  6. Tertutup dalam hal keuangan mereka
  7. Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
  8. Menghargai orang lain
  9. Demokratis dan religius
  10. Jika berjanji, akan selalu diingat

Sedangkan cara beadaptasi mereka sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi sikap kekeluargaan dan gotong royong antara sesama, serta yang paling menarik adalah sikap sopan santun yang kerap digunakan masyarakat pedesaan.

Berbeda dengan karakteristik masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan lebih mengutamakan kenyamanan bersama dibanding kenyamanan pribadi atau individu. Masyarakat perkotaan sering disebut sebagai urban community

Masyarakat desa mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa, Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuan terhadap kebiasaan, hidup berkelompuk pada umumnya,Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan, Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian, Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya

Itu lah cirri-ciri masyarakat desa yang mungkin sangat jauh berbeda dengan masyarakat kota pada umumnya.

 

Sumber :

https://lorentfebrian.wordpress.com/perbedaan-masyarakat-kota-dengan-masyarakat-desa/

http://vandredi-blog.blogspot.com/2010/02/ciri-ciri-masyarakat-kota-dan-desa.html

Hubungan Desa dan Kota

Hubungan Desa dan Kota

     Pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita tentang kata Desa dan Kota , sebelum kita membahas mengenai hubungan Desa dan Kota alangkah baiknya bila kita mengetahui pengertian dari kata Desa dan Kota.

Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bermukim sutau masyarakat yang berkuasa dan masyarakat tersebut mengadakan pemerintah sendiri.
Unsure-unsur dalam desa meliputi :
a.Daerah (lingkungan geografis)
b.Penduduk, yang meliputi berbagai hal tentang kependudukan seperti : jumlah, persebaran, mata pencaharian dll
c.Tata kehidupan, meliputi segala hal yang yang menyangkut seluk beluk kehidupan masyarakat desa.

Sedangkan pengertian desa dalam kehidupan sehari-hari atau secara umum sering di istilahkan dengan kampung,yaitu suatu daerah yang letaknya jauh dari keramaian kota,yang di huni sekelompok masyrakat di mana sebagian besar mata pencaharianya sebagai petani sedangkan secara atmininistrastif desa adalah yang terdiri dari satu atau lebih atau dusun di gabungkan hingga menjadi suatu daerah yang berdiri sendiri atao berhak mengatur rumah tangga sendiri (otonomi).( Menurut Sutarjo Kartohadikusumo),

Sedangkan Kota yaitu, merupakan hasil cipta, rasa, karsa dan karya manusia yang paling rumit dan muskil sepanjang peradaban. Definisi kota yang sering kita dengar ialah tempat kegiatan masyarakat yang sangat kompleks, telah mengalami proses interelasi antarmanusia dan antara manusia dengan lingkungannya, jawaban ini tidak selalu benar karena tergantung pada sudut pandang seseorang dan bidang ilmunya. Tetapi merujuk pada pendapat

Di dalam desa dan kota pastilah ada penduduk yang kita kenal sebagai penduduk desa dan penduduk kota atau sering di sebut juga dengan sebutan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan.

Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati.

Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :

  1. kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
  2. orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya .
  3. Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.

 

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat. Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras sayur mayur , daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.

Interface”, dapat diartikan adanya kawasan perkotaan yang tumpang-tindih dengan kawasan perdesaan, nampaknya persoalan tersebut sederhana, bukankah telah ada alat transportasi, pelayanan kesehatan, fasilitas pendidikan, pasar, dan rumah makan dan lain sebagainya, yang mempertemukan kebutuhan serta sifat kedesaan dan kekotaan.

Hubungan kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena itu dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan makin menentukan kehidupan perdesaan.
Secara teoristik, kota merubah atau paling mempengaruhi desa melalui beberapa caar, seperti:

  • Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan merubah atau mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan besaran dan kecepatan yang beraneka ragam;
  • Invasi kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan;
  • Penetrasi kota ke desa, masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses ini yang sesungguhnya banyak terjadi;
  • ko-operasi kota-desa, pada umumnya berupa pengangkatan produk yang bersifat kedesaan ke kota.

Dari keempat hubungan desa-kota tersebut kesemuanya diprakarsai pihak dan orang kota. Proses sebaliknya hampir tidak pernah terjadi, oleh karena itulah berbagai permasalahan dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam kehidupan dunia yang memang akan mengkota.
Salah satu bentuk hubungan antara kota dan desa adalah :

Urbanisasi dan Urbanisme
Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. (soekanto,1969:123 ).
b) Sebab-sebab Urbanisasi
1.) Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya (Push factors)
2.) Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota (pull factors)
• Hal – hal yang termasuk push factor antara lain :
a. Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian,
b. Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
c. Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
d. Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
e. Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.
Hal – hal yang termasuk pull factor antara lain :
a. Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan
b. Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan.
c. Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat.
d. Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.
e. Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah ( Soekanti, 1969 : 124-125 )

 

Sumber :

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/06/hubungan-desa-kota-hubungan-pedesaan.html

https://anwarabdi.wordpress.com/2013/05/04/masyarakat-perkotaan-dan-masyarakat-pedesaan/

https://taufikzk.wordpress.com/2013/11/28/pengertian-kota-menurut-para-ahli/

Peran saya dalam menegakan hukum di kampus

Peranan saya dalam menegakan hukum di lingkungan kampus

 

Haii sahabat blog bertemu lagi dengan saya,,,, pada pertemuan ini saya akan membahas mengenai bagaimana kita sebagai mahasiswa dalam menegakan hukum di lingkungan kampus,, okee langsung aja kita bahas apa sii itu hukumm???

Hukum adalah suatu sistem yang dibuat manusia untuk membatasi tingkah laku manusia agar tingkah laku manusia dapat terkontrol , hukum adalah aspek terpenting  dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan,  Hukum mempunyai tugas untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat. Dan setiap masyarat berhak untuk mendapat pembelaan didepan hukum sehingga dapat di artikan bahwa hukum adalah peraturan atau ketentuan-ketentuan tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan sangsi bagi pelanggarnya.

Oleh karena itu kita sebagai mahasiswa harus bisa dan mampu dalam menegakan hukum terutama di dalam lingkungan kampus,,agar tercipta lingkungan kampus yang aman, tentram, dan sejahtera. Sebenarnya banyak hal-hal yang perlu kita lakukan dalam menegakan hukum di lingkungan kampus, yaitu:

Dengan mentaati tata tertib yang ada di lingkungan kampus, karena mahasiswa yang baik adalah mahasiswa yang taat akan peraturan terutama peraturan yang ada di dalam kampus. Bersikap jujur, Tanamkan lah sikap jujur di dalam diri kita agar kelak nanti jika kita menjadi pemimpin bangsa, kita menjadi pemimpin bangsa yang jujur yang tidak KORUPSI.

Bersikap sopan dan santun terutama kepada orang yang lebih tua dari kita, kita sebagai mahasiswa sebagai manusia yang berpendidikan kita harus mempunyai sikap sopan dan santun. Tetap menjaga kebersihan di lingkungan kampus, sebagai mahasiswa kita harus bisa menjaga kebersihan di lingkungan kampus agar kampus kita bersih dari sampah-sampah dan terhindar dari bibit-bibit penyakit yang di sebabkan dari sampah.

Itulah hal-hal yang harus di tegakan di lingkungan kampus…dengan melakukan hal-hal tersebut kita sudah turut ikut peran dalam upaya menegakan hukum di lingkungan kampus…

 

Sumber : http://newcyber18.blogspot.com/2012/05/pengertian-hukum.html

OSIS Dalam pembentukan Identitas Diri

 

Organisasi Osis Dalam Pembentukan Identitas Diri

           Saat saya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) , saya pernah memgikuti organisasi siswa intra sekolah atau yang lebih di kenal dengan sebutan OSIS. Pada awal masuk sekolah SMP sebenarnya saya tidak tertarik untuk mengikuti organisasi tersebut, tapi seiring berjalannya waktu dan saya pun ingin menambah banyak pengalaman terutama pengalaman di kepengurusan organisasi saya pun mengikuti organisasi tersebut yaa walaupun hanya menjadi anggota , eheheheh. Sebenarnya di sekolah SMP saya yang boleh mengikuti atau menjadi anggota osis itu bebas asalkan dia mampu dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota OSIS.

 

Tujuan dari OSIS sendiri , yaitu Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan, menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani, dan melatih siswa dalam berorganisasi dengan baik dan menjalankan kegiatan sekolah yang berhubungan dengan siswa.

Sebagai satu-satunya wadah organisasi siswa di sekolah untuk mencapai tujuan pembinaan dan pengembangan kesiswaan yang selaras dengan visi misi sekolah maka organisasi ini bersifat intra sekolah, artinya tidak ada hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain, dan tidak menjadi bagian dari organisasi lain yang ada di luar sekolah. Karena OSIS sendiri merupakan wadah organisasi siswa di sekolah. Oleh karena itu setiap siswa secara otomatis menjadi anggota OSIS. Keanggotaan itu secara otomatis berakhir dengan keluarnya siswa dari sekolah yang bersangkutan.

Kegiatan – kegiatan yang di laksanakan OSIS sebenarnya lumayan banyak tapi kegiatan tersebut di bagi lagi menjadi 2, yaitu kegiatan rutin dan kegiatan tidak rutin(kegiatan insidentil). Kegiatan rutin meliputi antara lain, yaitu melaksanakan kegiatan hari besar islam, pringatan hari besar nasional, latihan kepemimpinan, masa orientasi siswa baru (MOS), peringatan hari jadi sekolah, senam dan olahraga bersama ,dll. Kegiatan kegiatan rutin tersebut adalah kegiatan yang sudah di jadwal kan. Sedangkan kegiatan yang tidak rutin ( kegiatan isidentil) , yaitu berupa kegiatan yang hanya sesekali diadakan sesuai dengan aspirasi yang berkembang atau di sebabkan adanya intruksi dari pihak sekolah, contohnya pelaksanaan seminar anti narkoba, pelatihan pengolahan limbah sampah organik,dll.

Dalam mengikuti organisasi OSIS saya mendapat banyak ilmu terutama ilmu dalam kepemimpinan. menurut saya organisasi OSIS ini sangat baik dan dapat membuat siswa menjadi lebih disiplin, bertanggung jawab, berahlak mulia, dan terampil. Oleh karna itu lah organisasi OSIS di butuhkan untuk membentuk perilaku tersebut, Agar kelak nanti penerus bangsa kita mempunyai sifat jujur, disiplin, dan berahlak mulia.

 

Budaya Betawi

Hayy sahabat blog bertemu lagi dengan saya aziz…
Dalam episode kali ini saya akan membahas tentang budaya keluarga saya yaitu budaya Betawi (BB). Sekalian berbagi informasi yang saya miliki, mungkin dari kalian semua juga belum ada yang tau atau mengerti apa sii budaya betawi ituu….?? Langsung saja tanpa banyak basa basii kitaa ke TeKaPe Hehehe….
Betawi,, mungkin kata betawi ini sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Kata “BETAWI” berasal dari kata “BATAVIA”. Nama yang di berikan belanda pada jaman penjajahan dahulu, sekarang nama Batavia itu sudah di ganti menjadi Jakarta .
Sejarah suku betawi suku betawi muncul dan mulai popular ketika mohammad husni tamrin mendirikan perkumpulan “Kaum Betawi” pada tahun 1918. Meski ketika itu penduduk asli belum di namakan betawi , tapi kota Batavia di sebut negeri betawi . sebagai kategori suku di muncul kan dalam sensus penduduk pada tahun 1930 kategori masyarakat Betawi menjadi mayoritas penduduk kota Batavia dengan jumlah sebanyak 776.953 jiwa.
Asal muasal betawi terdapat berbagai pendapat ada yang mengatakan berasal dari kesalahan penyebutan kata Batavia menjadi betawi. Ada juga pendapat lain ,yaitu pada waktu tentara mataram menyerang kota Batavia yang di duduki oleh belanda, tentara belanda kekurangan peluru untuk berperang. Lalu belanda memutar otak dan menggunakan kotoran dia sendiri untuk di jadikan peluru, peluru itu pun di tembakan ke arah tentara mataram sehingga tentara mataram berteriak berteriak “ Mambu tai!!Mambu tai!!” artinya bau tai!! Bau tai!!” . dari kata itu lah asal muasal kata betawi. (ingat kalo asal ga boleh usul, kalo usul ga boleh asal . ehehehhh).
Ada pula seni dan kebudayaan yang di miliki oleh suku betawi, yaitu:
1. Bahasa sifat campur-aduk dalam dialok Betawi adalah cerminan dari kebudayaan Betawi secara umum, yang merupakan hasil perkawinan berbagai macam kebudayaan, baik yang berasal dari daerah-daerah lain di Nusantara maupun kebudayaan asing.
2. Seni musik dalam hal kesenian betawi juga memiliki seni musik lhoo ,yaitu :
a. Rebana adalah gendang berbentuk bundar dan pipih. Bingkai berbentuk lingkaran dari kayu yang dibubut, dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian di Malaysia, Brunei,Indonesia dan Singapura yang sering memakai rebana adalah musik irama padang pasir, misalnya, gambus, kasidah dan hadroh.
b. Gambang kromong adalah sejenis orkes yang memadukan gamelan dengan alat-alat musik Tionghoa, seperti sukong, tehyan, dan kongahyan. Sebutan gambang kromong diambil dari nama dua buah alat perkusi, yaitu gambang dan kromong. Awal mula terbentuknya orkes gambang kromong tidak lepas dari seorang pemimpin komunitas Tionghoa yang diangkat Belanda (kapitan Cina) bernama Nie Hoe Kong (masa jabatan 1736-1740).
3. Seni drama tradisional Betawi antara lain Lenong. Pementasan lakon tradisional ini biasanya menggambarkan kehidupan sehari-hari rakyat Betawi, dengan diselingi lagu, pantun, lawak, dan lelucon jenaka. Kadang-kadang pemeran lenong dapat berinteraksi langsung dengan penonton.
Lenong adalah teater tradisional Betawi. Kesenian tradisional ini diiringi musik gambang kromong dengan alat – alat musik. Lakon atau skenario lenong umumnya mengandung pesan moral, yaitu menolong yang lemah, membenci kerakusan dan perbuatan tercela. Bahasa yang digunakan dalam lenong adalah bahasa Melayu (atau kini bahasa Indonesia) dialek Betawi.

Masakan khas betawi nahh ini dia nihh yang saya suka kuliner kuliner betawi , hehehehe. Terdapat berbagai macam masakan khas betawi diantaranya, yaitu:

a. Nasi ulam adalah nasi yang di campur berbagai bumbu dan rempah di temani dengan berbagai lalapan mentah seperti daun kemangi,sayuran,dsb.
b. Kerak telor adalah makanan asli daerah Jakarta (Betawi), dengan bahan-bahan beras ketan putih, telur ayam, ebi (udang kering yang diasinkan) yang disangrai kering ditambah bawang goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica butiran, garam, dan gula pasir.
c. Soto betawi soto ini berkuah santan dan berisi daging sapi, tomat, dan kentang. Rasa soto betawi ini sangat lezat dan gurihh
d. Soto tangkar makanan khas yang satu ini lahir pada jaman penjajahan belanda . pada saat itu , orang betawi hanya mampu membeli iga sapi yang sedikit dagingnya (tangkar). Kemudian di sulap lah soto itu menjadi soto yang enak dan lezat.
e. Semur jengkol adalah masakan khas betawi yang tak terbantah kan lagi keasliannya. Orang betawi mampu membuat semur jengkol menjadi enak, untuk menghilangkan baunya biasanya orang betawi merendam jengkol tersebut dengan air kapur atau air dari rebusan tangkai padi.

Rumah Adat Betawi
Salah satu jenis rumah adat Betawi adalah Rumah Bapang atau sering disebut rumah kebaya. Bentuknya sangat simpel dan sederhana dengan bentuk dasar kotak. Layaknya rumah tinggal, Rumah Bapang juga memiliki ruang tamu, ruang keluarga, ruang tidur, kamar mandi, dapur, dan dengan tambahan teras.
Selain Rumah Bapang, ada juga Rumah Gudang.Rumah adat betawi ini berbentuk persegi panjang yang memanjang dari depan ke belakang. Atap rumahnya tampak seperti pelana kuda atau perisai, dan di bagian muka rumah terdapat atap kecil yang berfungsi sebagai penahan tempias hujan atau cahaya matahari.
Secara keseluruhan, Rumah Betawi berstruktur rangka kayu atau bambu, sementara alasnya berupa tanah yang diberi lantai tegel atau semen. Dalam kebiasaan sehari-hari, masyarakat Betawi umumnya membuat teras rumah yang cukup luas sebagai tempat menerima tamu. Mungkin jika Anda masih ingat sinetron Si Doel Anak Sekolahan, keluarga Si Doel juga menempatkan kursi tamu di salah satu sisi teras, dan sebuah bale-bale untuk bersantai di sisi lainnya.

Baju adat betawi
Busana Pengantin Pria Betawi
Busana yang dikenakan oleh pengantin pria dalam adat Betawi disebut dengan Dandanan Care Haji. Busana ini terdiri dari jubah berwarna cerah yang terbuat dari bahan beludru dengan bagian dalam berupa kain berwarna putih yang halus. Sebagai pelengkap ditambahkan penggunaan tutup kepala dari sorban yang disebut dengan nama Alpie, selendang bermotif benang emas atau manik-manik yang berwarna cerah, serta alas kaki berupa sepatu pantofel agar tampak lebih serasi.

Sumber : http://misterjogja.com/
Busana Pengantin Wanita Betawi
Pakaian yang dikenakan oleh pengantin wanita dalam adat Betawi yaitu berupa blus bergaya Cina yang terbuat dari bahan satin berwarna cerah dan dikenal dengan nama busana Rias besar dandanan care none pengantin cine. Pemakaian busana ini dipadukan dengan bawahan berupa rok model putri duyung berwarna gelap (hitam atau merah hati) atau disebut dengan nama Kun. Sebagai pelengkap kepala ditambahkan penggunaan sanggul palsu yang dihiasi dengan kembang goyang motif burung hong, bunga melati yang dibentuk roonje dan sisir, serta pemakaian cadar di bagian wajah. Perhiasan lain yang dipergunakan diantaranya berupa kalung lebar, gelang listring, dan hiasan teratai manik-manik yang dikalungkan di bagian dada, serta alas kaki berupa selop dengan model perahu.
Pada hakikatnya keberadaan pakaian adat sebagai salah satu unsur kebudayaan masih belum banyak diketahui masyarakat umum, oleh karena itu diperlukan sebuah upaya untuk menjaga, memahami dan mengambil nilai-nilai positif yang terkandung didalamnya serta melestarikan keberadaan pakaian adat tersebut agar semakin banyak dikenal oleh masyarakat luas. Semoga bermanfaat.
Pakaian Keseharian Pria Betawi
Pakaian adat yang digunakan oleh kaum pria Betawi dalam kegiatan sehari-hari yaitu berupa baju koko berwarna polos atau disebut juga sadariah yang dipadukan dengan celana kolor panjang bermotif batik dengan warna yang tidak terlalu ramai, biasanya hanya putih, cokelat, dan hitam. Sebagai pelengkap ditambahkan pula penggunaan kain pelekat berbentuk selendang yang diselempangkan pada leher atau ditempatkan sebelah pundak serta peci warna hitam dari bahan beludru yang menjadi ciri khas masyarakat Betawi.
Pakaian Adat Betawi

Sumber : http://www.bpkpenabur.or.id/
Pakaian Keseharian Wanita Betawi
Jenis pakaian keseharian yang digunakan oleh kaum wanita dalam adat Betawi yaitu berupa baju kurung dengan warna mencolok yang dipadukan kain sarung batik bercorak geometri dengan warna-warna yang cerah. Sebagai pelengkap ditambahkan pula penggunaan tutup kepala berupa kerudung atau selendang dengan warna senada sesuai baju yang dikenakan.

Sumber :
http://3atmaja.blogspot.com/2011/11/makalah-sejarah-kebudayaan-betawi.html
http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/3842/Betawi-Suku

Perbedaan IPS dan ISD

Perbedaan IPS dan ISD

 

Sebelum kita masuk ke dalam materi marilah terlebih terlebih dahulu kita ketahui tentang pengertian IPS dan ISD. Agar kita lebih memahami dan lebih mengerti arti dari kata IPS dan ISD.

 

  1. Pengertian IPS

Rumusan tentang pengertian IPS telah banyak di kemukakan oleh para ahli IPS atau social studies. Di sekolah amerika Pengajaran IPS di kenal dengan social studies. Jadi, istilah IPS merupakan terjemahan dari social studies. Dengan demikian IPS dapat di artikan dengan “Kajian Masyarakat”.

Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial atau IPS merupakan nama mata pelajaran di tingkat sekolah atau nama studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah “Social Studies”. Namun , pengertian IPS di tingkat persekolahan itu sendiiri mempunyai makna yang berbeda IPS untuk Sekolah Dasar dengan IPS untuk Sekolah Menengah Pertama dan IPS untuk Sekolah Menengah Atas.

Pengertian IPS di sekolah tersebut ada yang berarti program pengajaran, ada yang berarti mata pelajaran yang berdiri sendiri dan ada yang bererti gabungan dari sebuah mata pelajaran disiplin ilmu. Perbedaan ini dapat pula di identifikasikan perbedaan pendekatan yang di terapkan pada masing masing jenjang sekolah tersebut.

 

Berikut adalah pengertian IPS yang di kemukakan oleh para ahli pendidikan di Indonesia:

  1. Moeljono Cokrodikardjo : IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial . Dia merupakan integrasi dari berbagai cabang social yakni sosiologi, antropologi, budaya, psikologi, sejarah, goegrafi, ekonomi, ilmu politik, ekologi manusia. Yang di formulasikan untuk tujuan intruksional dengan materi dan tujuan yang di sederhanakan agar mudah di pahami dan di pelajari
  2. Nu’man Soemantri : IPS merupakan pelajaran ilmu ilmu social yang di sederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan mengandung arti :
  3. Menurun kan tingkat kesukaran ilmu ilmu sosial yang biasanya di pelajari di universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar dan lanjutan
  4. Memmadukan bahan aneka cabang ilmu ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah di cerna.
  5. Nasution : IPS sebagai pelajaran yang merupakan fungsi atau panduan sejumlah mata pelajaran. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial .

 

  1. Pengertian ISD

Adalah ilmu sosial yang menelaah masalah masalah sosial yang timbul dan berkembang, khusus nya yang di wujudkan oleh warga Negara Indonesia dengan menggunakan pengertian pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu ilmu sosial .

ISD sangat membantu pengembangan wawasan penalaran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawaasan yang luas dan cirri-ciri kepribadian yang di harapkan dari sikap mahasiswa , khusus nya   berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lain , serta sikap daan tingkah laku manusia-manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan secara timbal balik.

ISD juga merupakan suatu usaha yang dapat di harapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang di kembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tanggap (tanggap nilai), persepsi dan penalaran mahasiswa dalam melengkapi lingkungan sosial dapat di tingkatkan. Sehingga kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.

 

  1. Perbedaan IPS dan ISD

Dari penjelasan di atas dapat di simpul kan bahwa perbedaan IPS dan ISD adalah sebagai berikut:

 

  1. Ilmu sosial dasar di berikan di perguruan tinggi sedangkan Ilmu Pengetahuan Dasar di berikan di sekolah dasar dan sekolah lanjutan.
  2. Ilmu sosial dasar merupakan mata kuliah tunggal sedangkan Ilmu pengetahuan sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran .
  3. Ilmu sosial dasar di aaraahkan kepada pembeentukan sikap dan kepribadian, sedangkan ilmu pengetahuan sosial di aah kan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.

 

Sumber:

 

http://ngeblogbarengjae.blogspot.com/2011/11/pengertian-ilmu-sosial-dasar.html

http://massofa.wordpress.com/2010/12/09/pengertian-ruang-lingkup-dan-tujuan-ips/

http://lalabudianti.blogspot.com/2011/12/kajian-ips-pada-tingkat-sekolah-dasar.html